Tokoh-tokoh yang hadir antara lain dari NU, FKUB, hingga pimpinan madrasah (MIN, MTsN, MAN) serta perwakilan organisasi keagamaan seperti APRI, IPARI, PD PGM Indonesia, POKJAWAS dan Perwakilan KKMI Kabupaten Probolinggo.
“Menanam pohon adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Kita ingin menanam nilai, kesadaran, dan semangat bersama dalam merawat bumi,” ujar Dr. Samsur.
Alasan pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman lokal asli Indonesia yang kuat dan memiliki manfaat ekologis tinggi. Aksi ini sekaligus menjadi simbol kolaborasi lintas iman dalam mendukung gerakan nasional pelestarian lingkungan.
Kemenag Probolinggo berharap semangat GEMA SETAHON bisa menjadi gerakan kolektif yang mengakar hingga ke tingkat masyarakat desa, madrasah, dan rumah ibadah.
“Semoga, seiring tumbuhnya pohon ini, kerukunan juga terus tumbuh subur dan bumi kita Indonesia hijau dan lestari,” tandasnya penuh keyakinan.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar